You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Sungai Rukam I
Sungai Rukam I

Kec Pugaan, Kab Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan

Selamat Datang Di Website Resmi Desa Sei Rukam I, Sebagai Sarana Informasi dan Transparansi Desa

Pembinaan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Tribina (BKB, BKR, BKL)

Administrator 05 Juli 2023 Dibaca 186 Kali
Pembinaan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Tribina (BKB, BKR, BKL)

SeirukamINews - Pemerintah Desa Sei Rukam I, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong bersama Tim Pengerak PKK Desa Sei Rukam I ingin mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui kader Tribina, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) melalui Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Kader kelompok Bina Keluarga yang digelar di Aula Kantor Desa Halangan. yang dihadiri oleh Penyuluh KB Kecamatan Pugaan TP. PKK Desa dan kader BKB, BKR dan BKL se Desa Sei Rukam I dan Halangan Selasa (04/07/2023).

Kegiatan ini merupakan Koordinasi Pemerintah Desa Sei Rukam I dan Pemerintah Desa Halangan dalam Refreshing Kader Tribina yang ada di dua Desa tersebut. Dengan jumlah peserta kurang lebih 40 peserta yang terdiri dari Kader Tribina (Kader (BKB, BKR, BKL) dan PKK Desa. Kegiatan ini merupakan tahun kedua, dimana tahun sebelumnya diadakan di Desa Tamunti dengan peserta dari Desa Sei Rukam I, Sei Rukam II, Halangan dan Tamunti.

Dalam sambutannya Kepala Desa Halangan, Ibu Martini menjelaskan  bahwa pembangunan kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan  fisik materil guna hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin. Secara garis besar menyatakan bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan keluarga kecil dan berkualitas, untuk itu ketahanan keluarga melalui Bina Keluarga (BKB, BKR, BKL) dalam pengelolaan dan aktifitasnya perlu dimaksimalkan oleh para kader Tribina.

BKB 1 Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh BKKBN dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga, yang mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga.

Tri Bina memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan orangtua maupun anggota keluarga lainnya dalam membina balita maupun remaja. Untuk balita berhubungan dengan pola asuh balita, perkembangan fisik atau tumbuh kembang balita, kemampuan motorik. Sedangkan untuk remaja mengenai cara efektif berinteraksi dengan remaja, bimbingan kepada anak remaja, dan lain-lain. Selain itu, Tri Bina juga mengedepankan kesejahteraan lansia agar tetap memiliki produktifitas yang baik di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, Tri Bina dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia).

a. BKB (Bina Keluarga Balita)BKB (Bina Keluarga Balita)

BKB merupakan salah satu bagian dari Tribina yang khusus mengelola tentang pembinaan terhadap balita. Tujuan dari BKB yaitu untuk menambah wawasan serta meningkatkan ketrampilan orangtua dalam mengasuh balitanya. Pembinaan tersebut meliputi pola asuh balita, perhatian orang tua terhadap fungsi motorik balita, gizi seimbang bagi balita, dan lain-lain. Hubungan antara orangtua dan balita memiliki pengaruh yang besar bagi balita untuk masa mendatang.

Balita dapat dikatakan sebagai golden age period, dimana masa balita sangat berpengaruh untuk kedepannya. Didikan maupun asuhan yang tepat dari orangtua untuk balita mampu membentuk generasi mendatang yang berkualitas. Generasi yang berkualitas akan menciptakan anak- anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian yang luhur, tumbuh kembang secara optimal, serta menjadi generasi yang cerdas, terampil, dan sehat.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Terdapat 4 (empat) upaya pokok keluarga berencana nasional, diantaranya adalah pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

b. BKR (Bina Keluarga Remaja)BKR (Bina Keluarga Remaja)

Berdasarkan 4 upaya pokok program keluarga berencana nasional, maka dibentuk BKR (Bina Keluarga Berencana). Program tersebut ditujukan untuk orangtua maupun anggota keluarga yang memiliki peran untuk membina remaja. Remaja merupakan periode dimana seseorang telah mengalami kematangan fisik, mental, maupun emosional. Kebanyakan mereka yang sudah menginjak usia remaja memiliki pola pikir yang berubah- ubah. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang serta kualitas diri pada remaja. Oleh karena itu, tujuan dari program BKR adalah untuk meningkatkan ketrampilan orangtua maupun anggota keluarga lainnya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada remaja sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan memiliki kualitas yang baik.

BKB 2

c. BKL (Bina Keluarga Lansia)BKL (Bina Keluarga Lansia)

BKL merupakan program yang ditujukan kepada keluarga yang memiliki lansia (lanjut usia). Tujuan dari BKL adalah untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kepedulian dan peran anggota keluarga, sehingga terbentuk lansia yang produktif, aktif, mandiri, sehat, dan bermanfaat bagi keluarga maupun masyarakat.

Di dalam kegiatan BKL, terdapat pembinaan yang berkaitan dengan pembinaan fisik bagi lansia. Pembinaan tersebut mempertimbangkan faktor usia dan kondisi fisik yang berbeda- beda setiap orang. Pertimbangan tersebut bertujuan untuk memberikan pembinaan atau penanganan kepada lansia sesuai dengan kebutuhan secara maksimal.

Terkait dengan pembinaan terhadap lansia, terdapat beberapa masalah psikis yang dialami lansia, diantaranya adalah kecemasan dan ketakutan. Kecemasan meliputi cemas akan perubahan fisik, fungsi anggota tubuh, kekuatan sosial, dan terasingkan dari kehidupan sosial masyarakat. Di samping itu, ketakutan meliputi takut kesehataannya terganggu, takut berumur pendek (meninggal), takut kekurangan uang, dan lain- lain.