SeirukamINews – Karena terdapatnya balita yang mengalami masalah gizi seperti wasting, stunting, dan underweight. Masalah ini disebabkan oleh asupan makan yang kurang dari kebutuhan sehari, sehingga berat badan setiap bulannya tidak naik. Selain itu, balita di desa ini sering mengalami sakit seperti demam, batuk, pilek, dan diare. Oleh karena itu, untuk mencegah resiko malnutrisi pada balita dan ibu hamil, dilaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tinggi protein selama 10 hari berturut-turut dengan dukungan dana desa. (27/02/2023).

Program PMT ini dilakukan oleh Bidan Desa Ibu Fakhrina Yulianti dan Petugas Gizi Desa Ibu Rosita. Pada hari pertama, dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan balita serta pengukuran LILA dan tekanan darah pada ibu hamil. Kemudian, selama 10 hari, diberikan makanan dengan menu tinggi protein sesuai dengan menu 4 bintang, serta tambahan suplemen zat besi untuk balita dan asam folat untuk ibu hamil dan sari kacang ijo untuk ibu hamil.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan status gizi balita yang mengalami masalah gizi (wasting, stunting, underwight) serta mencegah resiko malnutrisi pada ibu hamil. Diharapkan, dengan pemberian makanan tinggi protein selama 10 hari, berat badan balita akan naik dan status gizi balita akan kembali normal. Selain itu, ibu hamil juga diharapkan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mencegah resiko KEK (Kekurangan Energi Kronis), Anemia, dan kelahiran BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).

"Kantin Ceria" adalah nama inovasi yang diberikan dalam program pemberian PMT ini . Kantin Ceria adalah makanan tinggi protein cegah resiko malnutrisi ibu hamil dan balita. Dalam program ini, Bidan Desa Ibu Fakhrina dan Petugas Gizi Desa Ibu Rosita bekerja sama dengan para ibu di desa untuk Menyediakan makanan bentuk pangan lokal yg tersedia di wilayah setempat dan mengolahnya sesuai dengan menu 4 bintang tinggi protein yang sehat dan bergizi. Hal ini dilakukan agar makanan yang diberikan selama 10 hari selalu diminati oleh balita dan ibu hamil sehingga mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama program PMT berlangsung.

Dalam program PMT Kantin Ceria ini, terdapat 15 balita dan 10 ibu hamil yang mengalami masalah gizi yang mendapatkan makanan tambahan tinggi protein. Setelah 10 hari program PMT berlangsung, dilakukan pengukuran ulang terhadap berat badan dan tinggi badan balita serta pengukuran LILA dan tekanan darah pada ibu hamil. Diharapkan hasil pengukuran tersebut menunjukkan peningkatan status gizi balita dan ibu hamil serta menurunnya resiko malnutrisi pada balita dan ibu hamil Desa Sei Rukam I.

Kemudian Untuk mencegah kondisi malnutrisi pada balita dan ibu hamil, terdapat beberapa hal yang penting dilakukan, di antaranya:

1. Peningkatan asupan makanan yang bergizi: Asupan makanan yang seimbang dan bergizi sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama pada ibu hamil dan balita. Konsumsi makanan yang kaya protein seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan susu sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
2. Meningkatkan akses terhadap makanan bergizi: Keterbatasan akses terhadap makanan yang bergizi menjadi penyebab utama malnutrisi pada balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, terutama di wilayah yang sulit dijangkau, seperti desa-desa terpencil.
3. Pendidikan gizi: Pendidikan gizi merupakan kunci penting dalam mencegah malnutrisi pada balita dan ibu hamil. Pendidikan gizi dapat dilakukan dengan menyebarkan informasi tentang asupan makanan yang seimbang dan bergizi, serta cara memasak dan mengolah makanan yang baik untuk kesehatan.
4. Peningkatan ketersediaan dan akses ke pelayanan kesehatan: Pelayanan kesehatan yang memadai sangat penting dalam mencegah kondisi malnutrisi pada ibu hamil dan balita. Pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan pengobatan penyakit dapat membantu mencegah kondisi malnutrisi.
5. Program PMT: Program pemberian makanan tambahan tinggi protein (PMT) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah malnutrisi pada balita dan ibu hamil. Program PMT dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, khususnya pada balita dan ibu hamil yang memiliki risiko malnutrisi.

Semua hal tersebut di atas sangat penting dilakukan secara terus menerus dan secara berkelanjutan untuk mencegah kondisi malnutrisi pada balita dan ibu hamil.

Kunjungi artikel terkait Posyandu

Untuk mengenali apakah seseorang terkena kondisi malnutrisi, ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diperhatikan, di antaranya :

1. Balita: Balita yang mengalami malnutrisi dapat ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang terhambat, seperti tinggi badan dan berat badan yang tidak sesuai dengan usia dan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata. Selain itu, balita yang mengalami malnutrisi juga dapat memiliki kulit kering dan mudah terkelupas, rambut kusam dan mudah rontok, serta mata cekung.
2. Ibu hamil: Ibu hamil yang mengalami malnutrisi dapat ditandai dengan kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, tekanan darah rendah, anemia, dan risiko persalinan prematur. Selain itu, ibu hamil yang mengalami malnutrisi juga dapat merasa lelah dan lemas, serta mudah terkena infeksi.
3. Anak usia dini: Anak usia dini yang mengalami malnutrisi dapat ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang terhambat, seperti tinggi badan dan berat badan yang tidak sesuai dengan usia dan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata. Selain itu, anak usia dini yang mengalami malnutrisi juga dapat memiliki kulit kering dan mudah terkelupas, rambut kusam dan mudah rontok, serta mudah terkena infeksi.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki tanda dan gejala seperti di atas, segeralah mencari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi malnutrisi dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan dan perkembangan seseorang, terutama pada balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat sesegera mungkin.

Tentu, dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Tinggi Protein untuk ibu hamil dan balita di Desa Sei Rukam 1, terdapat dukungan dari Pemerintah Desa Sei Rukam melalui dana desa yang disediakan untuk membiayai kegiatan tersebut. Dukungan dari pemerintah desa sangat penting untuk memastikan keberhasilan kegiatan ini dan membantu masyarakat desa yang membutuhkan.

Dana desa digunakan untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan dalam penyediaan menu tinggi protein, suplemen zat besi dan asam folat untuk balita, serta sari kacang hijau untuk ibu hamil. Selain itu, dana desa juga digunakan untuk memberikan insentif kepada kader-kader kesehatan di Desa Sei Rukam I.

Dukungan dari Pemerintah Desa Sei Rukam melalui dana desa ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka malnutrisi pada balita (wasting, stunting, underwight) dan malnutrisi pada ibu hamil (KEK, Anemia). Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat desa secara keseluruhan.